Jumat, 13 Desember 2013

  • Ksatria Kuno



    Namaku adalah Satria Brahmasakti, saya adalah seorang peneliti artevak-artevak kuno. Sekarang saya dan sahabat saya Annisa sedang meneliti sebuah pintu masuk yg terdapat di dalam candi borobudur, akibat gempa yang terjadi di yogyakarta membuat candi borobudur menjadi berantakan. Kami dapat laporan dari seorang pekerja perbaikan candi, bahwa dia melihat seperti sebuah pintu menuju ke suatu tempat di candi itu.

    “Pagi, Satria kamu siap meneliti hari ini?” Ucap Annisa padaku.

    “Pagi, aku selalu siap kapan saja dong.” Jawabku.

    Dan kami memberanikan diri masuk ke pintu rahasia itu, pintu itu sepeti menuju kesuatu tempat dibawah tanah yang gelap, di sepanjang lorong-lorong terihat tulisan-tulisan jawa kuno yang membingungkan.

    “Annisa apa kau tau arti dari tulisan-tulisan ini.” Tanyaku pada Annisa.

    “Aku tidak tahu, tapi aku sudah memotretnya untuk diteliti nanti.” Jawab Annisa.

    Sesampainya diujung jalan, terdapat jalan yang bercabang 2 kami berpisah menjadi 2 bagian, saya, annisa, dan 3 orang dari tim kearah kanan dan sisanya kearah kiri. Kami terus menelusuri lorong itu sambil memotret tulisan-tulisan kuno yang terdapat didinding, sampailah kami disebuah ruangan yang begitu besar dengan banyak patung-patung yang sedang melingkari sebuah meja persembahan, saat didekati diatas meja itu terdapat sebuah ikat pinggang yang membatu, dengan rasa penasaran saya tidak sengaja mengangkatnya dan melihat-lihat tulisan yang ada di ikat pinggang itu.

    “Apa yang kau lakukan Satria jangan sembarangan menyetuh, berbahaya tahu.” Ucap Annisa.

    “Tenang saja tidak terjadi apa-apa kan.” Jawabku.

    Tiba-tiba ruangan itu berguncang, aku dan annisa panik dengan spontan kami semua berlari keluar dari ruangan itu, saat keluar terdengar suara teriakan dari lorong disebelah kiri dan para peneliti berlari ketakutan keluar, mereka bialang ada makhluk aneh keluar dari dalam peti. Kami semua segera keluar dari ruang bawah tanah itu, tapi makhluk aneh itu mengikuti kita sesampainya diatas dan dia tanpa ampun membunuh satu persatu para peneliti itu, polisi yang menjaga kami pun segera menembaki makhluk itu tapi tidak berpengaruh apa-apa. Aku dan Annisa segera besembunyi didalam mobil, aku tidak sadar ternyata aku membawa ikat pinggang yang di ruang bawah tanah tadi.

    “Ikat pinggang itu kau bawa, Satria?” Tanya Annisa.

    “Hah,aku lupa menaruhnya kembali karena panik tadi.” Jawabku.

    Tiba-tiba aku mendapat penglihatan aneh ada seseorang yang memakai ikat pinggang itu untuk melawan makhluk aneh itu.
    Tanpa pikir panjang aku memakai sabuk itu dan sesuatu terjadi padaku,

    “Apa yang kau lakukan?” Ucap Annisa.

    “Aku akan menolong orang-orang itu.” Jawabku.

    Aku berubah menjadi sosok yang aneh, dikepalaku aku mengenakan helm berbentuk burung, dengan mata merah besar, pakaianku seperti legenda gatot kaca hanya saja dipadukan dengan warna perak dan merah. Aku merasa ada kekuatan yang besar mengalir didalam tubuh ku, dengan segera aku mendekati mahkluk menyeramkan itu dan memukulnya dengann sekuat tenaga, aku terus memukulnya sampai dia tidak sanggup berdiri lagi, tiba-tiba kakiku seperti terbakar dengan segera aku menendang mahkluk itu sekuat tenaga dan akhirnya mahkluk itu hancur berkeping-keping. Petualanganku baru saja dimulai, apa yang akan terjadi berikutnya.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Statistik Pengunjung

    Copyright @ 2013 Coretan Tugasku.