Namaku
adalah Satria Brahmasakti, saya adalah seorang peneliti artevak-artevak kuno.
Sekarang saya dan sahabat saya Annisa sedang meneliti sebuah pintu masuk yg
terdapat di dalam candi borobudur, akibat gempa yang terjadi di yogyakarta
membuat candi borobudur menjadi berantakan. Kami dapat laporan dari seorang
pekerja perbaikan candi, bahwa dia melihat seperti sebuah pintu menuju ke suatu
tempat di candi itu.
“Pagi,
Satria kamu siap meneliti hari ini?” Ucap Annisa padaku.
“Pagi,
aku selalu siap kapan saja dong.” Jawabku.
Dan
kami memberanikan diri masuk ke pintu rahasia itu, pintu itu sepeti menuju
kesuatu tempat dibawah tanah yang gelap, di sepanjang lorong-lorong terihat
tulisan-tulisan jawa kuno yang membingungkan.
“Annisa
apa kau tau arti dari tulisan-tulisan ini.” Tanyaku pada Annisa.
“Aku
tidak tahu, tapi aku sudah memotretnya untuk diteliti nanti.” Jawab Annisa.
Sesampainya
diujung jalan, terdapat jalan yang bercabang 2 kami berpisah menjadi 2 bagian,
saya, annisa, dan 3 orang dari tim kearah kanan dan sisanya kearah kiri. Kami
terus menelusuri lorong itu sambil memotret tulisan-tulisan kuno yang terdapat
didinding, sampailah kami disebuah ruangan yang begitu besar dengan banyak
patung-patung yang sedang melingkari sebuah meja persembahan, saat didekati
diatas meja itu terdapat sebuah ikat pinggang yang membatu, dengan rasa
penasaran saya tidak sengaja mengangkatnya dan melihat-lihat tulisan yang ada
di ikat pinggang itu.
“Apa
yang kau lakukan Satria jangan sembarangan menyetuh, berbahaya tahu.” Ucap
Annisa.
“Tenang
saja tidak terjadi apa-apa kan.” Jawabku.
Tiba-tiba
ruangan itu berguncang, aku dan annisa panik dengan spontan kami semua berlari
keluar dari ruangan itu, saat keluar terdengar suara teriakan dari lorong
disebelah kiri dan para peneliti berlari ketakutan keluar, mereka bialang ada
makhluk aneh keluar dari dalam peti. Kami semua segera keluar dari ruang bawah
tanah itu, tapi makhluk aneh itu mengikuti kita sesampainya diatas dan dia
tanpa ampun membunuh satu persatu para peneliti itu, polisi yang menjaga kami
pun segera menembaki makhluk itu tapi tidak berpengaruh apa-apa. Aku dan Annisa
segera besembunyi didalam mobil, aku tidak sadar ternyata aku membawa ikat
pinggang yang di ruang bawah tanah tadi.
“Ikat
pinggang itu kau bawa, Satria?” Tanya Annisa.
“Hah,aku
lupa menaruhnya kembali karena panik tadi.” Jawabku.
Tiba-tiba
aku mendapat penglihatan aneh ada seseorang yang memakai ikat pinggang itu
untuk melawan makhluk aneh itu.
Tanpa
pikir panjang aku memakai sabuk itu dan sesuatu terjadi padaku,
“Apa
yang kau lakukan?” Ucap Annisa.
“Aku
akan menolong orang-orang itu.” Jawabku.
Aku berubah menjadi sosok yang aneh, dikepalaku aku
mengenakan helm berbentuk burung, dengan mata merah besar, pakaianku seperti
legenda gatot kaca hanya saja dipadukan dengan warna perak dan merah. Aku
merasa ada kekuatan yang besar mengalir didalam tubuh ku, dengan segera aku
mendekati mahkluk menyeramkan itu dan memukulnya dengann sekuat tenaga, aku
terus memukulnya sampai dia tidak sanggup berdiri lagi, tiba-tiba kakiku
seperti terbakar dengan segera aku menendang mahkluk itu sekuat tenaga dan
akhirnya mahkluk itu hancur berkeping-keping. Petualanganku baru saja dimulai,
apa yang akan terjadi berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar