Pada tanggal 05 November 2013, saya, dan keempat
teman saya yaitu Danang, Mufid, Tri, Yogi akan pergi ke Glodok untuk membeli
komponen elektronika. Kami berlima sepakat, jam 09.00 sudah berkumpul di
stasiun Bekasi. Sesampainya di stasiun Bekasi ternyata saya duluan yang sampai
dan lainnya telat dari waktu yang ditentukan, lalu saya mengirim pesan ke
Danang.
“Nang elu dimana ?”tanyaku ke Danang dengan mengirim
pesan.
“Gue dah diparkiran nu....”jawab Danang dengan
membalas pesanku.
“Dimana kok gue ngga liat elu?”balasku.
“Diparkiran seberang rel kereta api nu,yaudah gue
kesana deh...”Jawab Danang.
Saat itu juga Yogi mengirim pesan yang isinya.
“Dimana nu?”tanya Yogi.
“Diparkiran sebelum rel kereta api.”jawabku.
“Ok, gue kesitu.”balas Yogi.
Tri juga menanyakan hal yang sama dan saya balas
juga dengan kata yang sama. Tidak berapa lama mereka pun muncul, tapi Mufid
belum juga muncul. Saat ingin mengantri tiket ternyata antriannya panjang
sekali, kami pun tidak jadi beli tiket di stasiun Bekasi melainkan kami ke
stasiun lain yaitu stasiun Kranji, karena Mufid belum datang kami langsung
meneleponnya kalau jangan ke stasiun Bekasi tapi ke stasiun Kranji aja, karena
antriannya ramai sekali. Akhirnya kami berlima pun berkumpul di stasiun Kranji,
dan langsung mengantri tiket.
Tiket pun sudah kami pegang, tidak lama kemudian
kereta pun tiba dari arah Bekasi dan menuju ke stasiun Jakarta Kota. Didalam
tidak dapat tempat duduk karena penuh, jadi kami semua berdiri kecuali Danang,
dia dapat tempat duduk. Tidak lama kemudia datang seorang nenek yang menyuruh
Danang untuk berdiri agar dia dapat duduk, karena kaget Danang segera berdiri.
Kejadian itu membuat kami semua tertawa karena perkataan yang lucu dari nenek
tersebut.
Saat di stasiun Gondangdia ada kejadian yang lucu
lainnya yaitu ada empat orang wanita yang keluar masuk dari kereta tapi satu
dari empat orang tersebut tertinggal dikereta karena pintu kereta sudah
tertutup, dan tiga orang lainnya masih di stasiun tersebut. Wanita itu pun
panik karena dia baru pertama kali nik kereta, wanita itu pun langsung bertanya
kepada Danang dia harus turun distasiun mana, karena takut wanita itu mengajak
Danang untuk menemaninya turun dstasiun berikut nya yang menuju Monas. Tapi
Danang menolaknya karena dia juga punya urusan sendiri, dan didalam kereta pun
kami tertawa tapi kami juga kasihan melihat wanita itu. Dan akhirnya dia turun
di stasiun Juanda ditemani oleh Bapak-bapak dengan anaknya yang kebetulan ingin
ke Monas juga.
Akhirnya kereta pun sampai di stasiun terakhir
yanitu stasiun Jakarta Kota, dengan segera kami berlima langsung menuju ke
Glodok untuk mencari barang yang dicari. Karena kami tidak mengetahui di toko
mana yang menjual komponen elektronika tersebut, jadi kami memutari semua
toko-toko yang ada, kami juga bertanya ke petugas keamanan. Kami berhasil
menemukkan toko yang menjual komponen tersebut, tapi tokonya tutup. Kami pun
pulang dengan tangan kosong, tapi kami tidak menyerah. Kami akan kembali lagi
saat tokonya buka untuk membeli komponen tersebut.
-TAMAT-
0 komentar:
Posting Komentar